Agribisnis Pangan Polinela, 2 Januari 2023. Mahasiswa Agribisnis pangan melaksanakan pengabdian masyrakat kepada petani terkait pembuatan MOL (Mikro organisme Lokal pada hari Minggu, 11 Desember 2022, di Desa Donomulyo, Kabupaten Lampung Timur. MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah cairan yang terbuat dari bahan alami sebagai sarana hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan organik. Mikroorganisme lokal (MOL) adalah kumpulan mikroorganisme yang dapat “dibudidayakan”. Misinya dalam konsep “Zero Waste” adalah mulai memproduksi kompos organik. Fungsi Mol antara lain sebagai pupuk organik cair, decomposer atau biang pembuatan kompos, dan pestisida nabati. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pertanian berkelanjutan dengan menetapkan zero waste bagi pertanian di Desa Donomulyo.
Gambar 1, Demonstrasi pembuatan MOL
Gambar 2. Antusias peserta dalam mengikuti demonstrasi pembuatan MOL
Terdapat beberapa cara dalam membuat MOL, antara lain:
- Menggunakan air rebusan kedelai (Air rebusan kedelai ± 10 liter ditambahkan Gula merah ¼ kg )
- Menggunakan air kelapa (air kelapa ± 10 liter, gula merah ¼ kg, buah-buahan busuk secukupnya)
- Menggunakan batang pisang (air kelapa ± 10 liter, gula merah ¼ kg, batang pisang 0,5 cm )
- Menggunakan kotoran hewan (kotoran hewan (sapi, kerbau) ± 10 liter, gula merah ½ kg, dedak/bekatul 5 kg, air kelapa secukupnya (untuk mengaduk sampai basah)
Pembuatan Mol memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Pembuatan MOL sederhana dan mudah dalam waktu yang relatif singkat.
2. Biaya produksi rendah, menggunakan bahan yang sedikit digunakan dan banyak tersedia.
3. Pupuk organik yang diproduksi mengandung unsur makro dan mikro yang kompleks, serta mikroba yang bermanfaat.
4. Ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu.
5. Organisme tanah yang dilindungi untuk meningkatkan/mempertahankan kualitas tanah. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk tanaman.
Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi petani di Desa Donomulyo, selain itu diharapkan kegiatan ini dapat menjadi sarana mahasiswa agribisnis pangan untuk belajar berani dalam mendemonstrasikan ataupun menyampaikan pengetahuan yang telah didapatkan dibangku perkuliahan kepada masyarakat.